Mendorong
Bentuk Perhatian Mental, Seperti Kesadaran
Orang tua bisa
mengajarkan anak untuk mengamati segala sesuatu yang ada di sekitar. Cobalah
ajak berjalan-jalan, lihatlah lingkungan sekitar, dan dengarkan semua suara
yang bisa anak dengar.
Memberi
Kesempatan Untuk Mengeksplorasi Ide-ide Baru Secara Mendalam
Orang tua bisa
mendorong anak untuk berbicara tentang apa yang mereka pikirkan, dan biarkan anak
mengajukan banyak pertanyaan dan menarik kesimpulan sendiri.
Biarkan
Anak Bereksperimen
Dengan melakukan
eksperimen sendiri, rasa ingin tahu anak akan tumbuh dengan sendirinya. Sebagai
orang tua, hanya membantu untuk berpikir tentang pertanyaan dengan cara seluas
mungkin.
Tantangan
Anak jauh lebih tertarik untuk bermain game yang
sulit dimenangkan dibanding bermain game yang mudah dimainkan. Karena game
yang sulit dimenangkan sangat menantang. Ia menantang kemampuan si anak.
Untuk itu, agar anak tertarik dengan materi pelajaran di
sekolah, tantang ia untuk memahami materi itu. Selain itu, tantang pula ia
untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tantang ia untuk mengerjakan
latihan soal terkait materi itu.
Apabila ia tidak tertarik materi pelajaran matematika,
katakan kepadanya seperti ini: “Bisa tidak memecahkan hitungan ini? Susah
banget. Teman Bapak di kantor yang orangnya terkenal jenius tidak bisa
memecahkan hitungan ini. Tapi, Bapak yakin kamu bisa.”
Teka-teki
Buatlah teka-teki terkait materi pelajaran yang ia pelajari
di sekolah. Dengan mengungkapkan keanehan suatu fenomena dan peristiwa yang
menyimpang dari apa yang ia pelajari, anak lebih tertarik untuk menggali lebih
dalam. Karena ia ingin mengetahui alasan mengapa peristiwa atau fenomena itu
menyimpang dari yang dipelajarinya.
Skeptis
Bangun tradisi berpikir skeptis pada anak. Artinya, bangun
kebiasaan pada anak untuk tidak mudah percaya pada ucapan orang lain, termasuk
guru dan penjelasan dalam buku yang dibacanya. Ajak ia untuk membuktikan
sendiri apa yang ia pelajari.
Biasakan bertanya kepadanya, “Masa, sih?”, “Penjelasannya
tidak sesederhana itu, Nak. Bapak lupa detailnya. Tetapi, kamu bisa cari
tahu”. Dengan pertanyaan seperti itu, anak tertantang untuk membongkar
keyakinannya. Mulanya, ia yakin ia sudah paham tentang apa yang ia pelajari.
Tetapi, setelah mendengar pertanyaan itu, niscaya ia akan menggali lebih dalam
untuk mengetahui tentang apa yang ia pelajari.
Detail
Biasakan anak untuk mempelajari sesuatu secara detail. Karena
mempelajari sesuatu hanya dalam garis besar membuat anak merasa sudah
mengetahui seluk beluknya. Saat anak merasa sudah mengetahui seluk beluk tentang
suatu hal, maka tidak ada misteri/teka-teki dari benda itu yang perlu
diketahui.
Sebaliknya, mempelajari sesuatu dengan detail membuat anak
merasa belum mengenal benda itu dengan baik. Anak merasa masih ada
misteri/teka-teki yang harus diungkap terkait sesuatu itu. Misteri/teka-teki
inilah yang membuat anak penasaran.
Untuk itu, latih dan biasakan anak untuk mempelajari sesuatu
secara detail. Katakan padanya, jangan pernah puas dengan penjelasan yang
singkat dan umum.
Referensi:
http://aquariuslearning.co.id/menumbuhkan-rasa-ingin-tahu/
http://lifestyle.okezone.com/read/2012/06/26/196/654118/empat-cara-jitu-dongkrak-rasa-ingin-tahu-anak