Meriam Ki Amuk
merupakan salah satu benda (senjata) peninggalan kesultanan Banten yang masih
utuh. Ada yang mengatakan bahwa Meriam Ki Amuk adalah hadiah dari Belanda,
tetapi ada juga yang mengatakan hasil rampasan perang dari Belanda. Meriam ini
sangat membantu kesultanan Banten dalam berperang melawan penjajah. Jarak
tembaknya yang jauh dan suaranya yang menggelegar menjadikan meriam ini sebagai
senjata yang paling ditakuti oleh musuh-musuh. Karena itulah meriam ini disebut
dengan Meriam Ki Amuk.
Awalnya, Meriam Ki Amuk diletakkan di pelabuhan karangantu.
Tetapi karena banyak warga setempat yang beranggapan bahwa meriam tersebut
mempunyai kekuatan gaib dan mereka melakukan kegiatan seperti melempar koin
atau memeluk moncongnya yang diyakini jika pergelangan tangan mereka bisa
bertemu maka mereka akan kaya, kemudian meriam itu dipindahkan ke Banten Lama, tepatnya
di depan museum.
Meriam Ki Amuk terbuat dari tembaga dengan panjang sekitar
2,5 meter. Pada meriam tersebut terdapat tiga buah prasasti yang
berbentuk lingkaran dengan huruf dan bahasa Arab.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar